Back to Previous

Pengaruh Makanan Terhadap Kondisi Kulit Kamu

1 October 2024 WRITTEN BY OUR EXPERT TEAM

Selain skincare, kenali makanan yang mendukung kesehatan kulit wajah berikut sehingga tidak mudah breakout!

Makanan tidak hanya menjadi sumber energi setiap hari bagi kita. Tetapi, pemilihan makanan yang tepat juga bisa mempengaruhi kondisi kesehatan kulit kamu. Lalu, makanan apa aja yang perlu diperhatikan dan bagaimana makanan dapat berpengaruh pada kesehatan kulit? Yuk simak selengkapnya pada artikel berikut ini!

Bagaimana makanan bisa mempengaruhi kondisi kulit 

Makanan yang kita konsumsi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesehatan kulit. Apa yang kita makan dapat mempengaruhi tingkat peradangan dalam tubuh, produksi minyak, dan bahkan tingkat hidrasi kulit. Makanan tinggi gula dan karbohidrat olahan dapat memicu lonjakan insulin, yang berujung pada produksi minyak berlebih dan peradangan. 

 

Sementara itu, makanan kaya akan antioksidan seperti buah-buahan dan sayuran dapat membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu, kekurangan nutrisi penting seperti vitamin C dan zinc juga dapat menyebabkan masalah kulit seperti jerawat, eksim, dan penuaan dini. 

 

Nutrisi-nutrisi tersebutlah yang nantinya akan memberi pengaruh pada kondisi kulit kamu.

Kondisi kulit dan makanan yang harus diperhatikan 

Jika kamu memiliki salah satu kondisi kulit berikut, penting untukmu mengerti apa yang seharusnya dihindari dan diperhatikan dalam konsumsi makanan sehari-hari. 

1. Psoriasis

Psoriasis adalah penyakit kulit kronis yang menyebabkan munculnya bercak merah bersisik pada kulit. Meskipun penyebab pasti psoriasis belum sepenuhnya dipahami, faktor genetik dan lingkungan diduga berperan. Salah satu faktor lingkungan yang sering dikaitkan dengan psoriasis adalah pola makan. Dua nutrisi yang sering menjadi sorotan dalam kaitannya dengan psoriasis adalah gluten dan vitamin A.

 

Gluten adalah protein yang ditemukan pada beberapa jenis biji-bijian, seperti gandum, barley, dan rye. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi gluten dan peningkatan gejala psoriasis pada sebagian penderita. 

 

Mengapa gluten bisa memicu psoriasis? Hal ini bisa disebabkan karena beberapa penderita psoriasis memiliki sensitivitas terhadap gluten, yang dapat memicu reaksi autoimun dan memperparah peradangan pada kulit. Selain itu, gluten juga dapat meningkatkan kadar protein yang memicu peradangan dalam tubuh, sehingga memperburuk gejala psoriasis.

 

Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua penderita psoriasis sensitif terhadap gluten. Jika Anda suspect gluten menjadi pemicu psoriasis Anda, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan rencana diet yang sesuai.

 

Disarankan seseorang dengan psoriasis juga perlu mengkonsumsi makanan yang kaya akan vitamin A. Vitamin A adalah nutrisi penting yang berperan dalam menjaga kesehatan kulit. Vitamin A membantu dalam proses regenerasi sel kulit dan menjaga kulit tetap lembab. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kekurangan vitamin A dapat memperburuk gejala psoriasis.

 

Vitamin A sendiri akan berfungsi membantu mempercepat proses regenerasi sel kulit, sehingga dapat membantu mengurangi peradangan dan penebalan kulit pada psoriasis. Selain itu, Vitamin A juga membantu menjaga kelembaban kulit, sehingga dapat mengurangi kekeringan dan bersisik yang sering terjadi pada psoriasis.

2. Dermatitis Atopik

Dermatitis atopik, sering disebut eksim, adalah kondisi kulit kronis yang ditandai dengan kulit kering, gatal, dan peradangan. Kondisi ini sering muncul pada masa kanak-kanak, namun bisa juga terjadi pada orang dewasa. Meski penyebab pasti dermatitis atopik belum sepenuhnya dipahami, faktor genetik dan lingkungan diduga berperan penting.

Salah satu faktor lingkungan yang sering dikaitkan dengan dermatitis atopik adalah makanan. Beberapa jenis makanan tertentu seringkali menjadi pemicu atau memperburuk gejala eksim pada beberapa orang. Makanan-makanan tersebut antara lain:

  • Gandum: Protein dalam gandum, gluten, dapat memicu reaksi alergi pada penderita dermatitis atopik.
  • Susu: Protein susu sapi, terutama pada bayi dan anak-anak, dapat memicu gejala eksim.
  • Kedelai: Protein kedelai juga dapat menjadi alergen pada beberapa orang dan memicu gejala dermatitis atopik.
  • Ikan: Alergi ikan bisa menyebabkan berbagai gejala, termasuk ruam kulit seperti eksim.
  • Telur: Protein telur juga merupakan alergen umum yang dapat memicu reaksi alergi pada kulit.
  • Kacang tanah: Alergi kacang tanah adalah salah satu alergi makanan yang paling umum dan dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk eksim.

Ketika seseorang dengan dermatitis atopik mengonsumsi makanan yang mengandung alergen, sistem kekebalan tubuh mereka bereaksi berlebihan terhadap protein dalam makanan tersebut. Reaksi ini memicu pelepasan histamin dan zat peradangan lainnya, yang menyebabkan kulit menjadi merah, gatal, dan bengkak.

3. Kulit Berjerawat

Banyak penelitian menunjukkan bahwa pola makan kita dapat mempengaruhi kesehatan kulit, termasuk kecenderungan untuk berjerawat. Beberapa makanan yang sering dikaitkan dengan munculnya jerawat antara lain gula, biji-bijian olahan, makanan cepat saji, cokelat, makanan berlemak, whey protein, dan makanan kaya omega-6.

  • Gula dan Biji-bijian Olahan: Kurangi konsumsi makanan manis, soda, permen, roti putih, dan pasta putih.
  • Makanan Cepat Saji: Makanan cepat saji tinggi lemak jenuh, gula, dan sodium yang dapat memicu peradangan.
  • Cokelat: Meskipun belum ada bukti kuat, beberapa orang mungkin mengalami peningkatan jerawat setelah mengkonsumsi cokelat.
  • Makanan Berlemak: Batasi konsumsi makanan gorengan, daging berlemak, dan produk susu tinggi lemak.
  • Whey Protein: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa whey protein dapat memicu jerawat pada beberapa orang.
  • Makanan Kaya Omega-6: Perbanyak konsumsi makanan kaya omega-3 (seperti ikan salmon) untuk menyeimbangkan asupan omega-6.

Mengapa makanan tersebut harus dihindari pemilik kulit berjerawat? Berikut penjelasannya.

  • Indeks Glikemik Tinggi: Makanan dengan indeks glikemik tinggi, seperti gula dan biji-bijian olahan, dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah. Hal ini merangsang produksi hormon insulin yang dapat memicu produksi minyak berlebih pada kulit, menjadi salah satu penyebab jerawat.
  • Peradangan: Beberapa makanan, terutama yang tinggi lemak jenuh dan gula, dapat memicu peradangan dalam tubuh. Peradangan ini dapat memperparah jerawat dan membuat kulit menjadi merah dan bengkak.
  • Hormon: Beberapa makanan, seperti susu dan produk olahannya, dapat mempengaruhi hormon yang terlibat dalam produksi minyak dan pertumbuhan sel kulit.
  • Bakteri: Makanan tertentu dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan bakteri penyebab jerawat, seperti Propionibacterium acnes.

Itu tadi penjelasan tentang bagaimana makanan dapat berpengaruh pada kondisi kulit. Yuk, mulai sadari kebutuhan dan makanan yang perlu kamu perhatikan sehingga kulit kamu juga dapat lebih sehat. Selain dari makanan, perhatikan pola hidup dan optimalkan kesehatan skin barrier dengan menggunakan moisturizer dan skincare yang tepat untuk kulit kamu. 

Suggested Articles