Back to Previous

Pentingnya Kelola Stres untuk Kesehatan Kulit

1 October 2024 WRITTEN BY OUR EXPERT TEAM

Stres ternyata bisa membantu menjaga kesehatan kulit seseorang. Ini pentingnya manajemen stress untuk kulit kamu!

Stres, baik yang disebabkan oleh faktor psikologis maupun lingkungan, dapat berdampak negatif pada kesehatan kulit. Sebagai organ terbesar tubuh, kulit sering kali mencerminkan apa yang terjadi di dalam tubuh kita. Stres dapat menyebabkan peningkatan peradangan, memperlambat penyembuhan luka, dan berdampak negatif pada kondisi kulit. 

Kelenjar kita menghasilkan lebih banyak minyak saat berada di bawah tekanan, yang dapat menyebabkan jerawat semakin parah pada orang yang rentan terhadap jerawat. Stres juga dapat menjadi pemicu kondisi kulit seperti psoriasis dan eksim, menyebabkan kondisi tersebut kambuh.

Bagaimana Stres Mempengaruhi Kulit?

Secara sederhana, stres dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh. Peningkatan hormon kortisol dapat memicu produksi minyak berlebih, memperlambat regenerasi sel kulit, dan meningkatkan peradangan. Selain itu, stres juga dapat mempengaruhi pola tidur dan kebiasaan makan, yang keduanya memiliki peran penting dalam kesehatan kulit.

Efek stress pada kesehatan kulit

1. Munculnya Jerawat 

Salah satu cara paling terlihat bahwa stres mempengaruhi kulit adalah melalui munculnya jerawat dan jerawat. Kortisol yang dilepaskan tubuh saat stres dapat merangsang kelenjar sebaceous untuk menghasilkan lebih banyak minyak, yang kemudian dapat terjebak oleh sel-sel kulit mati, menyumbat pori-pori, dan menyebabkan jerawat.

2. Kulit Kering

Pelepasan kortisol dan hormon lainnya saat stres dapat menyebabkan lapisan pelindung kulit melemah dan mengering lebih cepat. Kulit juga kehilangan kemampuannya untuk mempertahankan kelembapan, sehingga menjadi lebih kering.

3. Kerutan

Ketika hormon stres seperti kortisol tetap tinggi dalam jangka waktu lama, mereka dapat merusak kolagen dan elastin, protein yang memberikan struktur dan elastisitas pada kulit. Hormon stres juga dapat mencegah kulit memperbaiki dirinya sendiri. Hal ini menyebabkan kulit menjadi lebih tipis, membutuhkan waktu lama untuk menyembuhkan luka, kehilangan kekencangan dan elastisitas, serta membentuk garis-garis halus dan kerutan.

4. Ruam dan Peradangan pada Kulit 

Stres dapat memicu peradangan dalam tubuh dan meningkatkan risiko terjadinya penyakit kulit atau memperburuk kondisi yang sudah ada. Beberapa kondisi kulit yang dapat dipengaruhi oleh stres antara lain psoriasis, eksim, rosacea, gatal-gatal, ruam, dan sariawan. Stres juga telah dikaitkan dengan hiperpigmentasi, atau perubahan warna kulit, serta perubahan tekstur kulit seiring waktu.

5. Percepatan Penuaan 

Stres dapat mempercepat proses penuaan kulit. Hormon kortisol dapat merusak kolagen dan elastin, yang merupakan protein penting untuk menjaga elastisitas dan kekencangan kulit. Akibatnya, kulit menjadi lebih kendur dan muncul garis-garis halus serta kerutan

Selain mengelola stres, menjaga pola makan sehat, tidur yang cukup, dan olahraga teratur juga sangat penting untuk kesehatan kulit. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter kulit atau ahli kesehatan mental jika Anda mengalami masalah kulit yang persisten atau stres yang sangat mengganggu. Jangan lupakan juga untuk menggunakan skincare yang tepat untuk mendukung kesehatan kulit kamu secara optimal. 

Suggested Articles